Bursa saham Amerika Serikat (AS) sedikit turun pada perdagangan Senin sebagai permulaan pekan perdagangan yang dipersingkat karena reli yang membawa Wall Street ke level rekor sedang beristirahat sejenak. 

Pada perdagangan Senin (25/3/2024) Dow Jones turun 124 poin, atau 0,32%, ditutup pada 39.351. S&P 500 turun tipis sebesar 0,12% menjadi 5.227. Begitu pula, Nasdaq Composite mengalami penurunan 0,16% dan berada di 16.410.

Saham Intel memimpin pasar menuju penurunan, dengan perusahaan semikonduktor itu tergelincir 3%, setelah The Financial Times melaporkan bahwa kebijakan baru dari China akan memblokir chip Intel dalam server dan komputer pemerintah. Saham United Airlines turun 6%, setelah Federal Aviation Administration mengatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap maskapai tersebut setelah serangkaian insiden keamanan.

Pasar ini menuju penguatan bulanan beruntun kelima, dengan saham utama AS melampaui level penutupan tertinggi baru pekan lalu. S&P 500 menguat sekitar 2,3% pekan lalu, sementara Dow naik sedikit mendekati 2% untuk minggu terbaiknya sejak Desember, mendekati level 40.000. Nasdaq Composite, melonjak sekitar 2,9% selama periode tersebut.

Kenaikan ini didorong oleh pernyataan terbaru Federal Reserve yang mempertahankan jadwal pemangkasan suku bunga bank sentral untuk tahun ini, serta antusiasme investor terhadap saham teknologi di tengah reli yang didorong oleh kecerdasan buatan.

Sentimen investor secara keseluruhan tetap di atas rata-rata historisnya, menurut Survei Sentimen Mingguan Asosiasi Investor Individu Amerika terbaru, mencerminkan optimisme pasar yang persisten.

Namun, beberapa investor khawatir dengan dampak potensial dari reli yang terlalu panjang dan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Sam Stovall, kepala strategist investasi di CFRA Research, juga mencatat bahwa pasar ekuitas telah menjadi mahal, dengan S&P sekarang diperdagangkan dengan premi [lebih mahal] 33% dibandingkan dengan rata-rata rasio harga-ke-laba (PER) selama 20 tahun terakhir, katanya.

"Kami sedang mengalami puncak pasca-FOMC," kata Sam Stovall kepada CNBC International. "Pasar semakin rentan terhadap penurunan pasar atau penurunan harga."
Pekan ini, investor akan mendapatkan informasi lebih lanjut terkait jalur inflasi dari indeks harga konsumsi pribadi bulan Februari, yang dirilis pada Jumat pagi. Reaksi pasar akan ditentukan pada Senin pekan depan mengingat hari libur pasar karena Jumat Agung.

Stovall mengharapkan investor akan memiliki respons yang terbatas terhadap data PCE, terutama setelah mereka sudah bereaksi terhadap pembacaan indeks harga konsumen dan indeks harga produsen terbaru.

"Ini seperti menjatuhkan bola pingpong di atas meja, lompatan pertama adalah yang terbesar. Ketika PCE akhirnya keluar, itu seperti, oke, sudah ada, sudah dilakukan. Saya pikir investor kurang khawatir dengan apa yang akan dikatakan," tambahnya. "Tidak ada yang bisa saya lihat di cakrawala yang akan menggoyahkan harapan investor saat ini."