Pasar Asia-Pasifik sebagian besar dibuka turun hari ini, Rabu (26/6/2024) dengan para investor yang bersikap wait and see perihal beberapa data penting.
Pada hari Rabu, S&P/ASX 200 Australia dibuka lebih rendah 0,63%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 mengalami kenaikan 0,26% dalam perdagangan awal, sementara indeks Topix yang berbasis luas turun 0,17%. Di Korea Selatan, Kospi dibuka lebih rendah 0,38% sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,38%.
Indeks futures Hang Seng Hong Kong berada pada 17.958, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI sebesar 18.072,9.
Dikutip dari CNBC International, pelaku pasar menantikan data inflasi Australia untuk bulan Mei dan data output manufaktur Singapura untuk bulan Mei.
Menurut jajak pendapat Reuters kepada para ekonom, tingkat inflasi tertimbang Australia diperkirakan mencapai 3,8% pada bulan Mei. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan 3,6% yang tercatat pada bulan April.
Data ini muncul setelah Gubernur Reserve Bank of Australia, Michelle Bullock, baru-baru ini mengungkapkan bahwa bank sentral membahas kenaikan suku bunga dalam pertemuan terakhirnya. Jika inflasi datang lebih tinggi dari yang diperkirakan dan mendorong RBA untuk menaikkan suku bunga, ini akan menjadi langkah pertama bank sentral utama di Asia-Pasifik yang melakukannya dalam lingkungan di mana para investor sedang menunggu pemotongan suku bunga, kecuali Jepang.
Sementara di Singapura, data output pabrik akan dirilis enggan jajak pendapat Reuters kepada para ekonom memprediksi laju pertumbuhan tahunan sebesar 2%, dibandingkan dengan penurunan 1,6% yang tercatat pada bulan April.
Menurut jajak pendapat Reuters kepada para ekonom, tingkat inflasi tertimbang Australia diperkirakan mencapai 3,8% pada bulan Mei. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan 3,6% yang tercatat pada bulan April.
Data ini muncul setelah Gubernur Reserve Bank of Australia, Michelle Bullock, baru-baru ini mengungkapkan bahwa bank sentral membahas kenaikan suku bunga dalam pertemuan terakhirnya. Jika inflasi datang lebih tinggi dari yang diperkirakan dan mendorong RBA untuk menaikkan suku bunga, ini akan menjadi langkah pertama bank sentral utama di Asia-Pasifik yang melakukannya dalam lingkungan di mana para investor sedang menunggu pemotongan suku bunga, kecuali Jepang.
Sementara di Singapura, data output pabrik akan dirilis enggan jajak pendapat Reuters kepada para ekonom memprediksi laju pertumbuhan tahunan sebesar 2%, dibandingkan dengan penurunan 1,6% yang tercatat pada bulan April.