Harga batu bara melesat pada perdagangan akhir pekan lalu. Dengan demikian, batu bara mencatatkan kenaikan harga selama tiga minggu beruntun.
Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 214,95/ton. Melonjak 4,29% dari posisi penutupan hari sebelumnya.
Secara mingguan, harga batu bara naik 7,34% point-to-point. Harga si batu hitam naik selama tiga minggu berturut-turut. Dalam tiga minggu, harga meroket 41,65%. Wow...
Masih terbatasnya pasokan dan Indonesia membuat harga batu bara dunia 'terbang'. Meski pemerintah sudah mengizinkan sejumlah kapal berlayar untuk mengekspor batu bara, tetapi masih sangat terbatas.Baca: Batu Bara: Barang Tuhan Bagi Rata, Harga Naik Selangit!
Refinitiv mencatat ekspor batu bara Ibu Pertiwi pada bulan ini hingga 21 Januari baru 633.606 ton. Masih jauh dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,27 juta ton.
Indonesia memang memainkan peran penting dalam pembentukan harga batu bara. Sebab, Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Saat tidak ada pasokan dari Indonesia, pasar batu bara dunia akan terasa hampa sehingga harga terdongkrak.
Jadi ketika suplai batu bara Indonesia berangsur-angsur mulai masuk, harga pun mulai 'jinak'. Sebegitu besarnya peran Indonesia di pasar batu bara. Lewat batu bara, Indonesia bisa men-skakmat dunia.