Mayoritas aset kripto utama terpantau melemah pada perdagangan Selasa (11/1) pagi, mulai dari bitcoin (BTC), ethereum (ETH), hingga koin lebih kecil, seperti cardano (ADA).
Mengutip coinmarketcap.com, koin bitcoin turun 0,42 persen dalam 24 jam terakhir jadi US$41.708. Sedangkan, dalam tujuh hari terakhir, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut jatuh 10,13 persen.
Sedangkan ethereum meradang 2,78 persen menjadi US$3.068,5 per keping. Selama sepekan terakhir, ethereum terkoreksi 17,4 persen.
Melanjutkan daftar pelemahan, ada binance coin (BNB) yang terjun 3,73 persen menjadi US$422,9 per koin. Sedangkan, selama sepekan ini BNB rontok 17,44 persen.
Lalu, koin solana (SOL) turun 4,08 persen menjadi US$135,31 per keping. Selama tujuh hari terakhir solana melemah 20,25 persen.
Selanjutnya, cardano (ADA) turun 3,46 persen menjadi US$1,13 pada Selasa pagi. Sepekan ini ADA mencatatkan koreksi 13,9 persen.
Lanjut, aset ripple (XRP) melemah 2,48 persen menjadi US$0,7352 per keping dalam 24 jam terakhir. Sementara, selama tujuh hari terakhir, XRP terjun 11,67 persen.
Senasib, aset polkadot (DOT) juga amblas 3,8 persen menjadi US$23,64 persen. Sepekan ini, polkadot melemah 22,23 persen.
Adapun koin tether (USDT) dan USD Coin (USDC) stabil di posisi US$1 per keping.
Secara rata-rata, aset kripto turun 1,83 persen dibandingkan hari sebelumnya. Saat ini, kapitalisasi pasar kripto senilai US$1,93 triliun.
Aset kripto diregulasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.Sebagai informasi, di Indonesia, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar.
Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.