Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.889 per dolar AS pada Senin (5/6) pagi. Mata uang Garuda menguat 105 poin atau 0,70 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,15 persen, baht Thailand melemah 0,04 persen, peso Filipina melemah 0,30 persen, won Korea Selatan melemah 0,25 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen.

Dolar Singapura juga melemah 0,01 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Sedangkan mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,04 persen, poundsterling Inggris melemah 0,12 persen, dan franc Swiss melemah 0,09 persen.

Lalu, dolar Australia melemah 0,11 persen, dan dolar Kanada melemah 0,01 persen.

Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal dibuka datar pada perdagangan pagi ini imbas data ekonomi AS yang menguat.

"Dolar AS yang sempat melemah oleh meredanya ekspektasi kenaikan suku bunga dan tercapainya kesepakatan debt ceiling, rebound kuat oleh data tenaga kerja AS NFP," ujar Lukman.

Sedangkan, dari dalam negeri investor wait and see menantikan data inflasi Mei Indonesia yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang ini.

Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp14.850 per dolar AS - Rp15.000 per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]