Perusahaan yang bergerak di bisnis produsen dan pemasok beras, PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Senin (13/12/2021).
Perseroan menjadi emiten yang tercatat ke-52 pada tahun ini di BEI dengan melepas sebanyak 200 juta saham atau setara 24,77% dari modal disetor dengan harga penawaran umum Rp 155 per saham.
Saat debut perdananya, saham NASI terpantau bergerak menguat 34,19% ke level Rp 208 per saham atau naik 53 poin setelah ditransaksikan dengan volume sebanyak 101,61 juta dengan nilai transakasi Rp 20,27 miliar. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar NASI di BEI mencapai Rp 167,94 miliar.
Direktur Utama NASI, Piero Mustafa mengatakan, IPO ini merupakan key milestone dalam perjalanan perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable, transparan dan bertanggungjawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis ke depan.
"Dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai bagian dari pemegang saham Perseroan," kata Mustafa.Baca: Apes! 5 Saham Debutan Bulan Ini Kurang Meyakinkan Investor
Dari aksi korporasi ini, perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 31 miliar. Rencananya, penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sekitar 10% akan digunakan untuk pembelian kendaraan seperti truk, mobil box, dan motor dari pihak ketiga dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan.
Kemudian, sekitar 3% akan digunakan untuk pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan luas 2.589 m2 yang akan digunakan untuk gudang perseroan.
Sekitar 12% akan digunakan untuk membiayai pembangunan gudang perseroan di atas Tanah Target, di mana pembangunan gudang dimaksud rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2022 dan akan dibangun oleh kontraktor pihak ketiga yang akan ditunjuk oleh Perseroan.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Meskipun Perseroan bukan produsen beras pertama yang tercatat di BEI namun Perseroan memiliki daya saing yang kompetitif utamanya sebagai produsen beras khusus.
Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi COVID-19, perseroan tetap optimis bahwa bisnis perseroan akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan pokok masyarakat terhadap beras.