Saham emiten batu bara melonjak pada awal perdagangan hari ini, Senin (13/12/2021), seiring harga batu bara selama empat hari beruntun.
Berikut kenaikan saham batu bara berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.44 WIB.
TBS Energi Utama (TOBA), saham +20,50%, ke Rp 1.440/saham Perdana Karya Perkasa (PKPK), +5,59%, ke Rp 170/saham Harum Energy (HRUM), +4,74%, ke Rp 11.050/saham Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +4,41%, ke Rp 71/saham Golden Eagle Energy (SMMT), +3,96%, ke Rp 210/saham Bumi Resources (BUMI), +2,90%, ke Rp 71/saham Resource Alam Indonesia (KKGI), +2,14%, ke Rp 286/saham Indo Tambangraya Megah (ITMG), +1,62%, ke Rp 20.425/saham ABM Investama (ABMM), +0,98%, ke Rp 1.550/saham Prima Andalan Mandiri (MCOL), +0,89%, ke Rp 3.390/saham Delta Dunia Makmur (DOID), +0,72%, ke Rp 278/saham Indika Energy (INDY), +0,59%, ke Rp 1.715/saham Alfa Energi Investama (FIRE), +0,42%, ke Rp 478/saham Mitrabara Adiperdana (MBAP), +0,28%, ke Rp 3.640/saham Adaro Energy (ADRO), +0,26%, ke Rp 1.925/saham

Menurut data di atas, saham TOBA memimpin kenaikan sebesar 20,50%, dengan nilai transaksi jumbo Rp 30,12 miliar. Dengan ini, saham emiten yang sahamnya juga dipegang oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ini sudah melesat selama 5 hari beruntun.

Selain soal kenaikan harga batu bara, menguatnya saham TOBA pagi ini terjadi seiring perusahaan resmi membentuk joint venture (JV/perusahaan patungan), melalui anak usahanya PT Karya Baru TBS, dengan nama PT Energi Kreasi Bersama. Kerja sama JV tersebut dijalin bersama PT Rekan Anak Bangsa dengan nilai transaksi Rp 71,75 miliar.
Nantinya, PT Energi Kreasi Bersama akan bergerak di bidang perakitan, reparasi, dan perdagangan, pembiayaan, hingga perakitan kendaraan sepeda motor. Perusahaan tersebut juga akan menjadi penyedia stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum.
Sebelumnya, pada 19 November 2021, TBS Energi Utama mengumumkan membentuk JV dengan raksasa penyedia jasa ride hailing Tanah Air Gojek untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.

Saham PKPK juga terkerek naik 5,59%, rebound dari koreksi 0,62% pada Jumat pekan lalu.
Setali tiga uang, saham HRUM dan BOSS juga sama-sama naik 4,74% dan 4,41% pagi ini.
Kinerja harga batu bara luar biasa pekan lalu. Bahkan harga komoditas ini naik empat hari beruntun.

Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 163,25/ton. Melesat 3,19% dari hari sebelumnya.
Harga di batu hitam membukukan kenaikan selama empat hari beruntun. Dalam empat hari tersebut, harga naik 12,9%.

Dengan demikian, harga batu bara mencatatkan kenaikan 7,76% sepanjang minggu lalu. Seolah 'balas dendam' karena pekan sebelumnya harga ambles 13,92%.
November 2021, Negeri Tirai Bambu mengimpor 35,05 juta ton batu bara, tertinggi sepanjang tahun ini.

Dalam 11 bulan pertama 2021, impor batu bara China tercatat 292,32 juta ton. Tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pasokan batu bara di pembangkit listrik juga memadai. Per 24 November 2021, stok batu bara di pembangkit listrik mencapai 147 juta ton.

China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi kala konsumsi China naik, harga batu bara bakal terdongkrak.