Di tengah kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara, bursa saham domestik masih berpeluang rebound pada perdagangan Kamis ini (6/1/2022).
Rabu kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,49% ke level 6.662,29 dengan nilai transaksi Rp 23,15 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 802,04 miliar.
Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang menilai, pada Kamis ini, IHSG berpotensi kembali dilanda aksi profit taking alias turun kembali seiring turunnya Indeks Dow Jones sebesar -1.07%, serta turunnya harga beberapa komoditas.
"Kenaikan yield obligasi AS untuk tenor 2 tahun & 10 tahun masing-masing sebesar +8 59% & +2.03% di mana ini juga berpotensi kenaikan yield obligasi Indonesia serta memicu kejatuhan Rupiah menuju level Rp 14.400," kata Edwin, Kamis (6/1/2022).
Beberapa negara juga mengalami kenaikan kasus Covid-19. Di Perancis, ada penambahan 335 ribu kasus dalam sehari. Sedangkan, India kembali menerapkan lockdown di New Delhi.
Sementara itu, NH Korindo Sekuritas mencermati, bursa saham AS ditutup melemah pada Rabu kemarin ditandai dengan koreksi tajam pada indeks Nasdaq sebesar 3,34%.
Investor merespon rilis risalah rapat the Federal Reserve periode Desember, yang mengisyaratkan kebijakan moneter lebih hawkish dari perkiraan. Hal ini memicu naiknya imbal hasil obligasi, dengan US Treasury 10-tahun menembus level 1,7%.
IHSG mencatat penurunan pertama di 2022 sebesar 0,49% kemarin, ditandai dengan pelemahan pada 10 dari 11 indeks sektoral.
"Pelaku pasar masih akan dihadapkan pada tantangan perubahan kebijakan the Federal Reserve serta jumlah kasus Covid-19 yang beranjak naik," tulis NH Korindo.
Adapun pergerakan indeks acuan akan mencoba untuk rebound dengan proyeksi rentang pergerakan di 6.634 - 6.750.