Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,12% ke level 6.703,17 pada perdagangan Rabu (5/1/2021).
IHSG lanjut menguat dengan apresiasi 0,17% ke 6.707,04 pada 09.02 WIB. Di awal perdagangan asing terpantau melakukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 55,96 miliar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi dua saham dengan net buy asing terbesar Rp 39,9 miliar dan Rp 15 miliar.
Sedangkan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT MNS Vision Networks Tbk (IPTV) menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 1,6 miliar dan Rp 879,6 juta.
Sebelumnya dalam dua hari pertama perdagangan bursa tahun 2022, IHSG selalu ditutup di zona hijau. Kemarin, IHSG berakhir di posisi 6.695,37. Naik 0,45% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Perdagangan kemarin sedikit lebih semarak dibandingkan hari sebelumnya. Frekuensi perdagangan tercatat mencapai 1,36 juta kali transaksi yang melibatkan 24,93 miliar unit saham dengan nilai Rp 11,02 triliun.
Namun investor asing membukukan jual bersih Rp 546,63 miliar. Dengan demikian, investor asing melakukan jual bersih Rp 200,5 miliar dalam dua hari pertama 2022.
Terdapat sejumlah sentimen yang bisa mewarnai perdagangan hari ini. Pertama adalah perkembangan di Wall Street yang agak mixed. Ini bisa membuat investor di Asia, termasuk Indonesia, galau menentukan arah.
Selanjutnya aura pengetatan kebijakan moneter AS semakin kuat yang ikut mempengaruhi kinerja Wall Street juga patut untuk disimak perkembangannya. Saat ini, semakin banyak pejabat teras The Fed yang bicara soal kenaikan suku bunga acuan, dengan Kaskhari menjadi yang paling anyar.
Terakhir perkembangan seputar pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) masih akan tetap membayangi pasar. Kemunculan varian omicron menjadi perhatian dunia, karena membuat kasus positif harian di berbagai negara naik hingga menyentuh rekor tertinggi.
Sebelumnya, varian virus corona tersebut diketahui lebih 'jinak' dari pendahalu sehingga bisa membuat warga dunia melanjutkan aktivitas tentu dengan syarat vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan tetap harus ditegakkan. Dengan begitu, harapan akan pemulihan ekonomi akan terjaga.