Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyampaikan nilai penawaran umum di pasar modal sepanjang tahun 2021 telah mengalahkan pertumbuhan kredit perbankan.
Wimboh menyampaikan, sampai dengan 30 Desember 2021, nilai penawaran umum di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 363 triliun yang terdiri dari 194 penawaran umum seluruh instrumen baik pencatatan saham, obligasi korporasi dan pencatatan efek lainnya seperti Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE). Penyokong terbesar penawaran umum itu terutama di sektor teknologi dan keuangan.
"Ini jauh lebih tinggi dari 2020 yang hanya Rp 118 triliun, bahkan ini luar biasa dalam sejarah, raising fund di pasar modal itu lebih tinggi dari pertumbuhan kredit. Kredit selama 2021 hanya Rp 228 triliun," kata Wimboh, di acara seremoni pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2022 di Gedung BEI, Senin (3/1/2022).
Tak hanya dari sisi kinerja IHSG, dari sisi investor pasar modal terdapat penambahan signifikan menjadi 7,5 juta investor di tahun 2021.
"Mudah-mudahan ini tanda yang bagus untuk investasi ke depan," kata Wimboh.
Sebelumnya, OJK menyebut stabilitas sektor perbankan hingga akhir 2021 tetap terjaga. Penyaluran kredit perbankan mencapai 4,82% secara year-on-year (YoY) hingga akhir November 2021 lalu. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh peningkatan pada kredit UMKM dan ritel.
Secara industri, mayoritas sektor utama kredit mencatatkan kenaikan terutama pada sektor pengolahan dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp 24,9 triliun dan Rp 9,1 triliun.
Sedangkan dari segi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross tercatat sebesar 3,19%. Nilai penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami kenaikan 10,48% secara YoY.
Untuk likuiditas dinilai masih berada pada level yang memadai. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit dan Alat Likuid/DPK masing-masing sebesar 154,90% dan 34,24%, di atas ambang batas ketentuan masing-masing pada level 50% dan 10%. Dari sisi permodalan, industri perbankan mencatatkan peningkatan CAR menjadi sebesar 25,62% atau jauh di atas threshold.