Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mempunyai tenaga melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Rabu ini.
Ada sejumlah katalis positif yang menjadi perhatian pelaku pasar, antara lain, varian Covid-19 Omicron yang disebut jadi akhir dari pandemi virus Corona, menguatnya bursa saham Wall Street dan sentimen santa klaus rally menjelang libur Natal.
Selasa kemarin, IHSG ditutup menguat 0,11% ke level 6.554,30 dengan nilai transaksi Rp 10,35 triliun. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 331,38 miliar.
Sejak awal tahun ini, investor asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 37,69 triliun. Dengan demikian, kinerja IHSG pada periode yang sama sudah menguat sebesar 9,62%.Baca: Omicron Berpeluang Jadi Akhir Pandemi, IHSG Siap Ngegas Lagi!
NH Korindo Sekuritas memaparkan, kemarin Wall Street berhasil rebound sekaligus mengakhiri pelemahan yang terjadi selama 3 hari berturut-turut.
Indeks Nasdaq memimpin dengan penguatan 2,4% seiring aksi beli investor kepada saham-saham berbasis teknologi. Presiden Joe Biden menyatakan AS tidak akan kembali memberlakukan kebijakan lockdown; meski Omicron kini telah menjadi varian paling dominan di negara tersebut.
Dari bursa domestik, IHSG mampu membukukan kenaikan tipis 0,11% ke level 6.554; dimana sektor Industrial memimpin dengan kenaikan 1,16%.
"Minimnya sentimen positif baru membuat investor masih cenderung bersikap wait and see memasuki periode Natal, yang umumnya identik dengan Santa Klaus Rally," ungkap NH Korindo, Rabu (22/12/2021).
Secara teknikal, IHSG berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatan pada rentang pergerakan 6.500-6.620.
Sementara itu, Indosurya Bersinar Sekuritas mengungkapkan, perkembangan pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar.
Dari sisi capital inflow, sejak awal tahun juga belum terlihat akan terdapat peningkatan capital inflows ecara signifikan ke dalam pasar modal dalam rentang jangka pendek.
Selain itu, masih melambatnya perputaran roda perekonomian hingga saat ini yang menjadi salah satu tantangan bagi kinerja para emiten, hal ini tentunya menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.